Jumat, 23 Januari 2015

Ilmuwan Terkenal Dari Eropa


1.Thomas Young (1773-1829)


Thomas Young adalah seorang ilmuwan yang memiliki kontribusi di bidang optika, mekanika zat padat, fisiologi, bahasa, bahkan musik. Thomas Young lahir di Milverton, Somerset, Inggris pada 13 Juni 1773 sebagai anak pertama dari 10 bersaudara. Pada usia 14 tahun ia sudah menguasai Bahasa Yunani dan bahasa latin serta mengenal Bahasa Prancis, Italia, Ibrani, Kaldea, Syria, Samara, Persia, Arab, Turki.


Young mulai mempelajari ilmu kedokteran di London pada tahun 1792, pindah ke Edinburgh pada tahun 1794, dan setahun kemudian pindah ke Göttingen, Jerman di mana ia memperoleh gelar doktor bidang fisika pada tahun 1796. Pada tahun 1797 ia masuk ke Emmanuel College, Cambridge. Di tahun yang sama ia mewarisi tanah milik adik kakeknya, Richard Brocklesby, yang membuatnya mandiri secara finansial.
Pada tahun 1799 ia berpraktek sebagai dokter di Welbeck Street-48, London. Young menerbitkan banyak artikel-artikel akademiknya tanpa menyertakan nama untuk menjaga reputasinya sebagai dokter.
Pada tahun 1801, Young dilantik sebagai profesor di bidang filosofi alam (khususnya fisika) di Royal Institution. Dalam 2 tahun dia membawakan 91 kuliah. Pada tahun 1802, ia dilantik sebagai foreign secretary of the Royal Society, di mana ia terpilih sebagai anggota pada tahun 1794.
Ia berhenti dari jabatan profesor pada tahun 1803, khawatir tugasnya akan mengganggu praktik pengobatannya. Kuliah-kuliahnya dipublikasikan pada tahun 1807 pada the Course og Lectures on Natural Philosophy dan berisi sejumlah antisipasi atas teori-teori sesudahnya.
Pada tahun 1811 Young menjadi dokter di St. George's Hospital, dan pada 1814 ia bekerja pada komite yang dibentuk untuk menangani bahaya di London. Beberapa tahun sebelum kematiannya, ia tertarik pada asuransi jiwa dan pada tahun 1827 ia terpilih sebagai salah satu dari 8 anggota luar negeri dari Akademi Sains Prancis.
Thomas Young meninggal di London pada 10 Mei 1829 dan dimakamkan di Gereja St. Giles di Farnborough, Kent, Inggris.




2.Benjamin Franklin (Januari 1705-April 1790)


Benjamin Franklin adalah salah satu pendiri Negara Amerika Serikat. Ia adalah seorang ilmuwan, penulis, ahli politik, sekaligus negarawan. Sebagai ilmuwan, ia memiliki jasa besar sebagai orang pertama yang menemukan fenomena kelistrikan. Ia menemukan penangkal petir, lensa ganda, kompor Franklin, dan penemuan di bidang instrumen musik. Ia mendirikan perpustakaan umum pertama di Amerika dan mendirikan kantor pemadam kebakaran pertama di Pennsylvania.
Franklin merupakan diplomat ulung yang sangat berjasa dalam keberhasilan revolusi Amerika. Franklin dianggap sebagai peletak dasar-dasar nilai dan karakter Bangsa Amerika, suatu kombinasi antara sifat hemat dan praktis, kerja keras, pendidikan, sifat sosial, sistem pemerintahan mandiri, oposisi terhadap sifat otoriter baik poloitik maupun religius, dengan berdasarkan nilai ilmiah dan toleransi.
Franklin menjadi editor surat kabar dan saudagar di Philadelphia yang menjadikannya kaya dan makmur.Franklin sangat tertarik pada sains dan ia populer karena eksperimennya tentang listrik. Ia berperan penting dalam pendirian Universitas Pennsylvania dan Franklin & Marshall College. Ia terpilih sebagai presiden pertama the American Philosophical Society. Sebagai diplomat, Franklin berperan besar dalam menjaga hubungan baik antara Amerika dan Prancis.
Banyaknya prestasi Franklin di bidang politik, budaya, maupun sains, dan statusnya sebagai pendiri negara yang paling berpengaruh menjadikan figur dan namanya banyak diabadikan dalam berbagai atribut. Koin mata uang, uang kertas, nama kapal perang, nama berbagai kota, nama institusi pendidikan, nama-nama orang dan perusahaan banyak menggunakan nama ilmuwan sekaligus negarawan ini.


3.Hans Christian Orsted (1777-1851)


Orsted adalah seorang fisikawan sekaligus kimiawan berkebangsaan Denmark yang diyakini memiliki kontribusi penting di dunia sains, termasuk penemuannya tentang elektromagnetisme.
Orsted (Inggris: Oersted) lahir pada tanggal 14 Agustus 1777 di RudkObing, sebuah desa di Pulau Langeland-Denmark. Ayahnya adalah seorang pengusaha farmasi. Dalam rangka membantu bisnis keluarganya, Orsted muda mulai mempelajari kimia dan sains. Orsted belajar bahasa Prancis, Jerman, dan Latin. Pada usia 17 tahun, ia kuliah di Copenhagen University di bidang filsafat dan sains. Orsted sangat terpengaruh oleh ide dan pemikiran filsuf-filsuf Jerman, yaitu Immanuel Kant dan Friedrich W. Schelling. Orsted memperoleh gelar di bidang farmasi dengan sangat memuaskan dan kemudian pada tahun 1799 ia memperoleh gelar doktor.
Alessandro Volta menemukan baterai galvanik pada tahun 1800, dan ini memberikan inspirasi bagi Orsted untuk merenungkan sifat alami kelistrikan dan mulai melakukan serangkaian eksperimen tentang listrik. Di musim semi tahun 1820, saat mendemonstrasikan eksperimen di hadapan mahasiswa-mahasiswanya, Orsted menempatkan seutas kawat berarus listrik di dekat sebuah kompas dan ternyata jarum kompas itu menyimpang. Pengamatan atas fenomena ini dengan jelas menunjukkan hubungan antara kemagnetan dan kelistrikan. Melalui serangkaian eksperimen, Orsted menjadi orang pertama yang mengidentifikasi gaya listrik-magnet.
Di bidang kimia, Orsted merupakan ilmuwan pertama yang berhasil memproduksi aluminium. Meski tersedia berlimpah di alam ini, aluminium selalu bercampur dengan unsur lain dan sukar dipisahkan. Orsted berhasil mengidentifikasi senyawa aluminium dan mengekstraknya menjadi unsur yang khas.
Pada bulan November 1850,pemerintah Denmark menetapkan hari libur nasional sebagai bentuk penghargaan bagi Orsted dan jasanya bagi Copenhagen University. Lima bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 9 Maret 1851, Orsted meninggal di Copenhagen dan pemakamannya dihadiri hampir seluruh tokoh masyarakat dan pengusaha terkemuka di Denmark.


4.Michael Faraday (1791-1867)


Michael Faraday adalah seorang kimiawan sekaligus fisikawan Inggris yang lahir pada 22 September 1791. Faraday adalah orang pertama yang menghasilkan arus listrik dari sebuah medan magnet. Ia juga menemukan istilah diamagnetisme, konsep yang mendeskripsikan karakteristik berbagai benda jika berada dalam medan magnet luar. Ia menemukan efek magnetik pada cahaya, menemukan generator listrik, dan motor listrik. Ia juga dianggap berperan penting atas penemuan Maxwell tentang elektromagnetisme.
Ayah Faraday adalah seorang pandai besi yang menderita sakit kronis yang kadang mengganggu pekerjaanya. Sebagai akibatnya, keluarga Faraday berada dalam kemiskinan dan Faraday hanya sedikit mengecap pendidikan formal di sekolah. Kadang ia dan saudara-saudaranya harus kelaparan.
Meskipun demikian, Faraday memiliki keingintahuan yang besar dan semangat belajar yang tinggi. Saai ia bekerja di sebuah penjilidan buku di London, sebagai seorang remaja yang bergelut dengan beragam buku, dari buku teks hingga ensiklopedia, Faraday membaca semua buku yang ditanganinya. Dengan kegemaran membacanya secara intensif, Faraday mendidik dirinya sendiri dengan berbagai disiplin ilmu, dan mulailah kehidupannya sebagai ilmuwan.
Pada tahun 1812, Faraday menghadiri kuliah di Royal Institution yang diberikan oleh seorang ahli kimia terkenal bernama Humprey Davy. Setelahnya, Faraday menulis surat kepada Davy yang menyatakan ketertarikannya pada materi kuliah dan ia menawarkan dirinya untuk magang. Setahun kemudian, Davy menerima Faraday sebagai asistennya. Davy sering mengajak Faraday ke berbagai negara di Eropa lain di mana Faraday banyak bertemu dengan ilmuwan-ilmuwan paling berpengaruh waktu itu.
Sebagai balasan atas kerjasamanya dengan Davy, Faraday mendapat pendidikan sains secara menyeluruh. Dia kemudian melakukan berbagai riset dan eksperimen tentang listrik dan berhasil merancang sebuah motor listrik. Pada tahun 1821, Faraday menerbitkan tulisan ilmiah tentang rotasi elektromagnet. Saat Davy pensiun, Faraday menggantikan posisinya sebagai kepala Deprtemen Kimia Royal Institute. Dalam masa jabatannya itu, Faraday melakukan berbagai riset. Pada 1831, ia menemukan konsep induksi elektromagnetik yang sangat terkenal. Ia mendapat penghargaan dan memperoleh fasilitas dari pemerintah untuk melanjutkan risetnya.
Pada pertengahan dekade 1850-an, Faraday mengalami serangan demensia yang mengharuskannya pensiun. Ratu Victoria menganugerahinya gelar kebangsawanan, namun ditolaknya. Meskipun demikian, Faraday tetap menerima pemberian sang ratu berupa tempat tinggal di Hampton Court tempat ia menghabiskan masa tuanya. Faraday meninggal di Hampton Court pada 25 Agustus 1867 dan dimakamkan di Highgate Cemetery di London.
Satuan kapasitas kapasitor, yaitu farad, diberikan sebagai penghargaan terhadapnya. Potret Faraday juga diabadikan dalam mata uang poundsterling.


5.Albert Einstein (1879-1955)


Albert Einstein lahir di Ulm pada tanggal 4 Maret 1879 dari pasangan Hermann Einstein dan Pauline. Pada tahun 1880, keluarga itu pindah ke Münich, di mana ayah dan paman Albert Einstein mendirikan perusahaan bernama Elektrotechnische Fabrik J. Einstein & Cie, yang bergerak di bidang penyediaan peralatan elektronik listrik DC. Albert memulai pendidikannya di Luitpold Gymnasium.
Meskipun mengalami kesulitan bahasa, Albert Einstein merupakan murid favorit di sekolah dasar. Saat berusia 5 tahun, sang ayah memberinya kompas saku. Einstein yakin bahwa tentu ada sesuatu di daerah sekitar kompas yang memutar jarum kompas itu. Dalam pertumbuhannya, Einstein mulai memperlihatkan bakat matematikanya.
Pada tahun 1889, seorang relasi keluarga bernama Max Talmud, memperkenalkan Einstein pada sains, matematika, dan filosofi, termasuk Kant’s Critique of Pure Reason and Euclid’s Elements (Einstein menyebutnya 'holy little geometry book'). Dari Euclid, Einstein mulai memahami penalaran deduktif, dan pada usia 12 tahun ia mempelajari geometri Eucledian. Tak lama kemudian ia mulai mendalami kalkulus infinitesimal.
Di awal masa remajanya, Einstein mengikuti pendidikan progresif di Luitpold Gymnasium. Einstein tidak menyukai aturan dan pelajaran di sekolah yang mengharuskannya selalu menghapal pelajaran tanpa memahami. Pada ahun 1894, ketika Einstein berusia 15 tahun, perusahaan ayahnya bangkrut karena listrik DC telah tergantikan oleh listrik AC.
Keluarga Einstein pindah ke Italia, mula-mula di Milan dan kemudian ke Pavia. Dalam masa itu Einstein menulis kerja ilmiah pertamanya, ‘The Investigation of the State of Aether in Magnetic Fields’. Einstein ditinggal di Münich untuk menyelesaikan sekolahnya hingga SMA, tetapi pada musim semi 1895, ia menyusul keluarganya di Pavia.
Einstein lebih memilih melamar langsung ke Institute of Technology di Zürich, Swiss, untuk kuliah daripada menyelesaikan sekolahnya. Oleh karena tak mempunyai ijazah, ia diharuskan mengikuti tes masuk yang gagal dilaluinya meski ia memperoleh nilai tinggi untuk matematika dan fisika.
Keluarga Einstein mengirim Albert ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolahnya. Di Aarau, Einstein mempelajari teori elektromagnetik Maxwell’s. Pada usia 17 tahun ia lulus. Einstein akhirnya bekerja pada kantor Patent di Berne sebagai pemeriksa patent untuk peralatan elektromagnetik.
Dengan teman-teman yang ditemuinya di Berne, Einstein membentuk kelompok diskusi mingguan tentang sains dan filosofi yang diberi nama anekdot sebagai ‘The Olympia Academy’. Saat bekerja di kantor patent , Einstein memiliki 4 tulisan (paper) yang diterbitkan di The Annalen der Physik, jurnal fisika terkemuka di Jerman. Keempat tulisan itulah yang dicatat sejarah sebagai ‘The Annus Mirabilis Papers’. Keempat tulisan itu adalah:
1. Tulisan tentang sifat partikel cahaya mencetuskan berbagai ide seperti efek fotolistrik.
2. Tulisan tentang Gerak Brown sebagai bukti langsung aksi molekular yang mendukung teori atom.
3. Tulisan tentang elektrodinamika benda bergerak memperkenalkan teori relativitas khusus yang sangat terkenal.
4. Tulisan tentang kesetaraan massa dan energi dengan rumus E=mc^2.
Keempat tulisan itu sekarang dikenal sebagai karya Einstein yang paling hebat dan tahun 1905 dikenal sebagai tahun ajaib bagi Einstein.
Pada usia 26 tahun, di bawah bimbingan Alfred Kleiner, professor fisika eksperimen, Einstein memperoleh gelar Ph.D. dari University of Zürich. Disertasinya berjudul ‘A New Determination of Molecular Dimensions’. Dengan kecerdasannya, Einstein menjadi fisikawan yang sangat berpengaruh di zamannya.
Pada 17 April 1955, Albert Einstein mengalami pendarahan. Dia meninggal di Rumah Sakit Princeton pada usia 76. Jenazah Einstein selanjutnya dikremasi. Sebelum dikremasi, seorang ahli patologi rumah sakit bernama Thomas Stoltz Harvey mengeluarkan otak Einstein untuk diawetkan tanpa persetujuan keluarganya dengan harapan bahwa ahli neurosains masa depan dapat menemukan rahasia yang membuat Einstein sedemikian cerdas.





Untuk selengkapnya lihat di artikel ini .
Sumber : http://dhilahgirl.blogspot.com/2011/09/christian-doppler.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar